Sekian lama saya tidak memposting informasi di blog Majalah-Gue. Kali ini saya akan memberikan sedikit cerita mengenai seseorang yang telah mencapai kesuksesan. Cerita ini saya dapatkan pada web www.sindonews.com. Cerita ini dapat menjadi sebuah acuan kalian untuk bersemangat dalam mencapai sebuah kesuksesan. Baik silahkan baca cerita nya berikut.
Demi sebuah komitmen untuk turut
berperan aktif dalam pengembangan dunia bisnis modern melalui teknologi
informasi khususnya software komputer.
Sri Wahono hadir di tengah dinamika bisnis global dengan produk Acosys sebuah accounting software yang dapat mempermudah pengaturan keamanan yang sangat tinggi dan detail, serta membuat pebisnis merasa aman dan nyaman ketika tidak berada di tempat usaha.
"Melalui sofware ini perkembangan bisnis bisa dikontrol dari mana saja dan kapan saja. Sehingga pebisnis tidak lagi terbelenggu tempat dan waktu. Fitur-fitur unggul Acosys juga membuat usaha kita mudah dikelola oleh karyawan namun tetap aman," ungkapnya kepada Sindonews, di Jakarta, Minggu (22/1/2012).
Memulai usaha dari tahun 2000 bersama istri yang baru dinikahinya, Sri Wahono mencoba peruntungan di dunia usaha dengan modal satu juta rupiah sebagai penyediaan jasa desainer freelance untuk surat kabar dan tabloid mingguan Lampung serta membuka sebuah toko kelontong.
Setahun kemudian, dengan tabungan yang ada ditambah uang hasil menjual anting istrinya, pria yang mengaku di didik untuk dijadikan ustad ini mulai membentuk CV. Aztech.
Kegemarannya terhadap dunia pemrograman sudah ada sejak lulusan jurusan teknik sipil, universitas Lampung ini memperoleh mata kuliah turbo pascal. Bahkan, setelah terbentuknya badan usaha tersebut dirinya melanjutkan kembali kuliahnya di IBI Darmajaya dan berhasil menjadi lulusan terbaik pada tahun 2002.
Namun ternyata usaha yang dirintisnya tersebut mengalami penurunan, yang membuatnya memilih menjadi programer di sebuah perusahaan swasta sebagai pilihan terbaik di samping menjadi dosen lepas. Namun ternyata usaha yang sudah dilakoninya tetap dipertahankan, bahkan ketika ia diterima menjadi Pegawai Negeri Sipil di Dinas Pendapatan Daerah Lampung Selatan.
Menjadi seorang Pegawai Negeri Sipil yang merupakan idaman bagi banyak orang, namun tidak bagi pria yang satu ini. Dia bahkan meninggalkan posisi tersebut untuk berwirausaha yang kemungkinan bagi sebagian orang sangat sukar untuk dilewati.
"Bagi saya menjadi entrerpreneur itu wajib, karena untuk membuat Indonesia maju itu dibutuhkan 2 persen enterpreneur sedangkan saat ini hanya 0,24 persen saja sehingga masih dibutuhkan banyak pengusaha. Selain itu kenapa banyak pengangguran sekarang? karena yang menjadi pengusaha sedikit apalagi pengusaha pribumi, makin sedikit lagi," ujar pria kelahiran 5 April 1997 ini.
Keseriusan bapak tiga anak ini semakin terlihat jelas setelah mengganti nama perusahaan menjadi Aztechsof International yang ditambah dengan pengangkatan beberapa orang karyawan.
Terbukti hingga saat ini perusahaan yang berkantor pusat di Jalan Urip Sumohardjo, Bandar Lampung itu, berkembang pesat dengan memiliki dealer yang tersebar di seluruh Indonesia. "Sekarang kita sudah punya 23 dealer di seluruh Indonesia dan cabang di Jakarta itu sengaja kita jadikan untuk tempat konsolidasi nasional dalam pemasaran prosuk," jelasnya.
Produk Acocys ini sebenarnya lebih menekankan pada kemudahan para pengusaha untuk mempercepat setiap proses sistem akutansi di perusahaannya. "Dengan produk ini sekarang kita sudah memiliki klien sebanyak 1.700 an perusahaan dan omset kita per tahunnya selalu naik rata-rata 30 persen," ungkapnya.
Walaupun masih memiliki beberapa kendala dalam pengembangan usaha, seperti kurangnya kesadaran para pengusaha di bidang Usaha kecil menengah yang masih menerapkan sistem konvensional untuk manajemennya. Namun sebagai developer software yang berkomitmen tinggi, dengan fokus pada pengembangan software perdagangan dan akuntansi Acosys secara terus-menerus.
Wahono bahkan menambahkan pertahunnya ia mampu meraih omzet hingga Rp1,76 miliar pada 21010 dan untuk tahun 2011 sekira Rp2,12 miliar. Kedepannya dia juga ingin produk dengan versi terbarunya yang bernama Acosys V4 dapat dipasarkan di mancanegara karena menurutnya fitur-fitur yang dihadirkan dalam program ini dapat bersaing secara global.
"Target terdekat kita akan go internasional yang lebih intensif, dengan tujuan pertama itu Malaysia dan semoga pertengahan tahun ini kita bisa adakan MoU dengan pihak di sana," tuturnya sambil tersenyum. (ank)
Sri Wahono hadir di tengah dinamika bisnis global dengan produk Acosys sebuah accounting software yang dapat mempermudah pengaturan keamanan yang sangat tinggi dan detail, serta membuat pebisnis merasa aman dan nyaman ketika tidak berada di tempat usaha.
"Melalui sofware ini perkembangan bisnis bisa dikontrol dari mana saja dan kapan saja. Sehingga pebisnis tidak lagi terbelenggu tempat dan waktu. Fitur-fitur unggul Acosys juga membuat usaha kita mudah dikelola oleh karyawan namun tetap aman," ungkapnya kepada Sindonews, di Jakarta, Minggu (22/1/2012).
Memulai usaha dari tahun 2000 bersama istri yang baru dinikahinya, Sri Wahono mencoba peruntungan di dunia usaha dengan modal satu juta rupiah sebagai penyediaan jasa desainer freelance untuk surat kabar dan tabloid mingguan Lampung serta membuka sebuah toko kelontong.
Setahun kemudian, dengan tabungan yang ada ditambah uang hasil menjual anting istrinya, pria yang mengaku di didik untuk dijadikan ustad ini mulai membentuk CV. Aztech.
Kegemarannya terhadap dunia pemrograman sudah ada sejak lulusan jurusan teknik sipil, universitas Lampung ini memperoleh mata kuliah turbo pascal. Bahkan, setelah terbentuknya badan usaha tersebut dirinya melanjutkan kembali kuliahnya di IBI Darmajaya dan berhasil menjadi lulusan terbaik pada tahun 2002.
Namun ternyata usaha yang dirintisnya tersebut mengalami penurunan, yang membuatnya memilih menjadi programer di sebuah perusahaan swasta sebagai pilihan terbaik di samping menjadi dosen lepas. Namun ternyata usaha yang sudah dilakoninya tetap dipertahankan, bahkan ketika ia diterima menjadi Pegawai Negeri Sipil di Dinas Pendapatan Daerah Lampung Selatan.
Menjadi seorang Pegawai Negeri Sipil yang merupakan idaman bagi banyak orang, namun tidak bagi pria yang satu ini. Dia bahkan meninggalkan posisi tersebut untuk berwirausaha yang kemungkinan bagi sebagian orang sangat sukar untuk dilewati.
"Bagi saya menjadi entrerpreneur itu wajib, karena untuk membuat Indonesia maju itu dibutuhkan 2 persen enterpreneur sedangkan saat ini hanya 0,24 persen saja sehingga masih dibutuhkan banyak pengusaha. Selain itu kenapa banyak pengangguran sekarang? karena yang menjadi pengusaha sedikit apalagi pengusaha pribumi, makin sedikit lagi," ujar pria kelahiran 5 April 1997 ini.
Keseriusan bapak tiga anak ini semakin terlihat jelas setelah mengganti nama perusahaan menjadi Aztechsof International yang ditambah dengan pengangkatan beberapa orang karyawan.
Terbukti hingga saat ini perusahaan yang berkantor pusat di Jalan Urip Sumohardjo, Bandar Lampung itu, berkembang pesat dengan memiliki dealer yang tersebar di seluruh Indonesia. "Sekarang kita sudah punya 23 dealer di seluruh Indonesia dan cabang di Jakarta itu sengaja kita jadikan untuk tempat konsolidasi nasional dalam pemasaran prosuk," jelasnya.
Produk Acocys ini sebenarnya lebih menekankan pada kemudahan para pengusaha untuk mempercepat setiap proses sistem akutansi di perusahaannya. "Dengan produk ini sekarang kita sudah memiliki klien sebanyak 1.700 an perusahaan dan omset kita per tahunnya selalu naik rata-rata 30 persen," ungkapnya.
Walaupun masih memiliki beberapa kendala dalam pengembangan usaha, seperti kurangnya kesadaran para pengusaha di bidang Usaha kecil menengah yang masih menerapkan sistem konvensional untuk manajemennya. Namun sebagai developer software yang berkomitmen tinggi, dengan fokus pada pengembangan software perdagangan dan akuntansi Acosys secara terus-menerus.
Wahono bahkan menambahkan pertahunnya ia mampu meraih omzet hingga Rp1,76 miliar pada 21010 dan untuk tahun 2011 sekira Rp2,12 miliar. Kedepannya dia juga ingin produk dengan versi terbarunya yang bernama Acosys V4 dapat dipasarkan di mancanegara karena menurutnya fitur-fitur yang dihadirkan dalam program ini dapat bersaing secara global.
"Target terdekat kita akan go internasional yang lebih intensif, dengan tujuan pertama itu Malaysia dan semoga pertengahan tahun ini kita bisa adakan MoU dengan pihak di sana," tuturnya sambil tersenyum. (ank)